Showing posts with label Kisah Insfirasi. Show all posts
Showing posts with label Kisah Insfirasi. Show all posts

Monday, June 8, 2015

JANGAN MEMPERBANYAK MAKSIAT

JANGAN MEMPERBANYAK MAKSIAT KARENA MAKSIAT ITU PEDIH SEKALI SIKSAANNYA Dan 11 LELAKI YANG MESTI DIABAIKAN 
Jangan Sekali-Kali Mendekati zinah Berpacaran Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina,AUZUBILAHMINDALIK,Allah Ta’ala mempersiapkan bagi para pezina adzab yang sangat pedih diakhirat kelak.Semoga Allah melindungi kita dan kaum muslimin dari perbuatan zina, sebuah dosa yang sangat besar adzabnya, yang Allah
persiapkan bagi orang yang melakukannya,mDalam hal ini Allah Ta’ala berfirman :“Dan orang-orang yang tidak berbuat
syirik (mempersekutukan Allah) dengan sesembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina.” (Qs. Al-
Furqaan : 68-69)
Inilah di antara bahaya perbuatan zina yang dapat menyengsarakan pelakunya di dunia dan di akhirat. Sudah seharusnya seorang muslim dan muslimah menjaga dirinya agar tidak terjatuh pada perbuatan zina. Di antaranya dengan segera menikah dan menjauhi hal-hal yang dapat mengantarkan kepada perbuatan
zina. Semoga Allah menjauhkan kita dan kaum muslimin dari perbuatan zina...

RUGINYA BERPACARAN
Penghalangnya kebaikan adalah pacaran karna pacaran membuat kita lupa pada segala hal seperti lupa pada orang tua lupa makan,sholat,zikir,lupa diri dan mengaji dan lupa atas segalanya...
seharusnya berpacaran menyemagati kita dalam ibadah dan dalam kebaikan apapun
bukan malah membuat kita semagat dalam maksiat ...
sesunguhnya orang yang bersemangat dalam kemaksiatan ia lah orang yang rugi.

Seharusnya kalo memang berpacaran yang ia ingin kan jangan lah ia berbuat kemaksiatan
jadikanlah pacaran itu terbaik buat dia yaitu beribadah kepada Allah swt dan mendekat dengan Allah swt
bukanya jalan berdua ..
makan berdua...
nonton berdua...
pegangan tangan...
sampai ciuman..
yah pokonya yang membuat kita menjadi lupa dengan semua..
dan itu adalh maksiat dan itu adalah penghalag kebaikan mereka yang berpacaran akan rugi
dan akan di minta pertangung jawaban.

Orang yang berpacaran rugi karna dia hanya memperhatikan pacarnya ..
dia lupa dengan orangtuanya
dia mengasih perhatian lebih kepada pacarnya AUZUBILAHMINDALIK..
orang tuanya saja yang mengandung dia selama 9 bulan belum tentu aia mengasih perhatian yang lebih
dari dia.
11 LELAKI YANG MESTI DIABAIKAN 

1.Lelaki yang mencuri perhatianmu. Tapi nggak berani mencuri Perhatian Allah Swt..
2. Lelaki yang mencuri perhatianmu. Tapi nggak berani mencuri hati orang tuamu.
3. Lelaki yang berani mengatakan "I love you". Tapi kaku mengatakan "I will marry you!"
4. Lelaki yang fasih mengatakan "cinta" tapi gagu melafadzkan "ayat-ayat cintaNya"
5. Lelaki yang suka memberikan harapan. Tapi nggak pernah memberikan kepastian.
6. Lelaki yang suka umbar janji. Tapi nggak pernah memberikan bukti
7. Lelaki yang terlihat soleh padahal salah. Yang terlihat 'alim padahal zalim.
8. Lelaki egois yang serba ingin dipahami dan dimaklumi. Tanpa pernah memahami dan memaklumi.
9.Lelaki Yang Doyan Mengumbar Kemesraan Di bandingkan menjaga kemaluannya
10.Lelaki yang Enggan mengunjungi Rumah Allah,Dan Memilih Mengunjungi tempat Maksiat Seperti Diskotik/Tempat Nongkrong yang menghadirkan maksiat belaka
11.Lelaik yang Tidak Memiliki tujuan dan tindakan yang tegas.

“Semoga para wanita shalihah diperjodohkan dengan lelaki yang shaleh, yang tidak hanya manis ucapannya, tetapi manis pula akhlaqnya.” Aamiin..
Nah Untuk Apa Saudara Berpacaran?...
Hanya untuk kesenangan sesaat kah,atau mengumbar kemesraan,saat ini saya sering melihat Dua sejoli Berpacaran sudah manggil Mamah-Papah, Ayah-Bunda. Kayak yakin saja dia jodohmu, sudah nikah belum? .....
Nikah dulu sana.
Baru Berpacaran
Nggak berpacaran masih selipin kata-kata romantis, sayang-sayangan, pasang emot kecap-kecup di sosmed. Manggilnya Kakanda-Adinda, Abang-Neng, Kakak-Adek. Hubungan kalian sebatas apa sih? ...
Udah sejauh mana?
Jagalah diri mu. Rasa cinta ataupun sayang tak usah diumbar-umbar, cukuplah simpan dalam hati. 
Toh, jodoh ngga akan tertuker,Ngga akan kemana-mana, pasti ketemu.
Sudah nikahi saja atau lupakan!
JANGAN MEMPERBANYAK MAKSIAT KARENA MAKSIAT ITU PEDIH SEKALI SIKSAANNYA...


  لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
|Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

AWAS! JANGAN DEKATI ZINA!
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Penjelasan makna ayat
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا
Dan janganlah kalian mendekati zina.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini dan mencelanya karena ia (كَانَ فَاحِشَةً) adalah perbuatan keji.
Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang masih suci. Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya. Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
وَسَاءَ سَبِيلًا
dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk.
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-jelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, dan melanggar perintah-Nya. Maka jadilah ia sejelek-jelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-Thabari, 17/438)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457)
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut. Bahwasannya perbuatan tersebut adalah sejelek-jelek jalan. Karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206)
Hal-hal yang mengantarkan kepada perbuatan zina
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan. Atas dasar ini, disaat Allah subhanahu wata’ala melarang perbuatan zina, maka Allah subhanahu wata’ala melarang semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Disebutkan dalam kaedah fiqih:
وَسَائِلُ اْلأُمُورِ كَالْمَقَاصِدِ
Perantara-perantara seperti hukum yang dituju.
Zina adalah perbuatan haram, maka semua perantara/wasilah yang dapat mengantarkan kepada zina juga haram hukumnya. Diantara perkara yang dapat mengatarkan seseorang kepada zina adalah:
1.   Memandang wanita yang tidak halal baginya
Penglihatan adalah nikmat Allah subhanahu wata’ala yang sejatinya disyukuri hamba-hambanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. Justru digunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Untuk melihat wanita-wanita yang tidak halal baginya. Terlebih di era globalisasi ini dengan segenap kecanggihan teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, seperti internet, televisi, handphone, majalah, koran, dan lain sebagainya, yang notabene-nya menyajikan gambar wanita-wanita yang terbuka auratnya. Dengan mudahnya seseorang menikmati gambar-gambar tersebut. Sungguh tak sepantasnya seorang hamba yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hal itu.
Pandangan adalah sebab menuju perbuatan zina. Atas dasar ini, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Katakanlah (wahai nabi), kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka.” (An-Nur: 30-31)
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari: zina, homosex, lesbian, dan agar tidak tersingkap serta terlihat manusia. (Lihat Adhwa’ Al-Bayan, Al-Imam Asy-Syinqithi 6/126)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ini adalah perintah Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari apa yang diharamkan. Maka janganlah mereka memandang kecuali kepada apa yang diperbolehkan untuk dipandangnya. Dan agar mereka menjaga pandangannnya dari perkara yang diharamkan. Jika kebetulan pandangannya memandang perkara yang diharamkan tanpa disengaja, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dari shahabat Jarir bin Abdullah Al-Bajali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Aku bertanya kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang pandangan secara tiba-tiba, maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/399)
Manakala perbuatan zina bermula dari pandangan, Allah subhanahu wata’ala menjadikan perintah menahan pandangan lebih dikedepankan ketimbang menjaga kemaluan. Karena semua kejadian bersumber dari pandangan. Sebagaimana api yang besar bermula dari api yang kecil. Bermula dari pandangan, lalu terbetik di dalam hati, kemudian melangkah, akhirnya terjadilah perbuatan zina. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 207)
2.    Menyentuh wanita yang bukan mahramnya
Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di anggap biasa dan lumrah ditengah masarakat kita. Disadari atau tidak, perbuatan tersebut merupakan pintu setan untuk menjerumuskan anak Adam kepada perbuatan fahisyah (keji), seperti zina. Oleh karena itu, Islam melarang yang demikian itu, bahkan mengancamnya dengan ancaman yang keras. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ
“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)
Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Hadits tersebut juga sebagai dalil tentang haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang tidak halal baginya). Dan sungguh kebanyakan kaum muslimin di zaman ini terjerumus dalam masalah ini. (Lihat Ash-Shahihah, no. 1/395)
Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)
3.    Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya yang agung:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Betapa banyak orang yang mengabaikan bimbingan yang mulia ini, akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Kita berlindung kepada-Nya dari perbuatan tersebut.
Ber-khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan mahramnya adalah haram. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali ketiganya adalah setan. Apa dugaan anda jika yang ketiganya adalah setan? Dugaan kita keduanya akan dihadapkan kepada fitnah. Termasuk berkhalwat (yang dilarang) adalah berkhalwat dengan sopir. Yakni jika seseorang mempunyai sopir pribadi, sementara dia mempunyai istri atau anak perempuan, tidak boleh baginya membiarkan istri atau anak perempuannya pergi berduaan bersama si sopir, kecuali jika disertai mahramnya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin Asy-Syaikh Al-’Utsaimin, 6/369)
4. Berpacaran
Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina.
Dalam perbuatan berpacaran itu sendiri sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabene merupakan zina mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki.
Itulah diantara hal-hal yang dapat mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina. Barangsiapa menjaganya, selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa nafsunya, kebinasaanlah baginya. Kita berlindung kepada Allah I dari kejelekan diri-diri kita. Amin.
Kerusakan yang disebabkan perbuatan zina
Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina adalah termasuk kerusakan yang sangat berat. Diantaranya adalah merusak tatanan masyarakat, baik dalam hal nasab (keturunan) maupun penjagaan kehormatan, dan menyebabkan permusuhan diantara sesama manusia.
Al Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak mengetahui dosa besar apa lagi yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada dosa zina.” Kemudian beliau v menyebutkan ayat ke-68 sampai ayat ke-70 dari surat Al Furqan. (Lihat Al-Jawab Al-Kafi, hal 207)
Nasehat untuk kaum muslimin
Para pembaca yang kami muliakan, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati seorang hamba, itu semua akan dimintai pertanggung jawaban di hari kiamat kelak. Yang pada hari itu anggota badan seorang hamba; tangan, kaki, dan kulit akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Semua anak cucu Adam pernah berbuat kesalahan. Sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang paling cepat bertaubat.
Tolak ukur kebaikan seorang hamba bukanlah terletak pada pernah atau tidaknya dia berbuat kemaksiatan. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur adalah orang yang segera bertaubat manakala berbuat kemaksiatan, serta tidak terus menerus berada dalam kubangan kemaksiatan.
Segeralah bertaubat, wahai hamba-hamba Allah, sebelum ajal menjemputmu! Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (An-Nisaa’: 17-18)
Wallahu a’lam bishshowab.

Sedikit Kata-kata Bijak ku
Allah itu…
Dikata kata niscaya lidah mu kelu
Dilihat dengan mata niscaya mata mu buta
Didengar dengan pedengaran mu niscaya telinga mu tuli
Dirasa – rasa dengan rasamu niscaya engkau binasa…
karena memang semua yang ada ini milik Nya….
min adamin ila ujudin wamin ujudin ila adamin
hanya dengan Allah kita bisa melihat Allah….
Semoga faham kita semua…

Sunday, June 7, 2015

Maaf Maaf Dan Maaf

MAAF
Tak ada yang salah dari kata 'Maaf'
Tak harus yang salah pula yang meminta
maaf
Uluran tangan dan menggenggam penuh
ikhlas...
Terkadang sulit untuk mengatakan,
Maaf ! Maaf ! Maaf !
Indah bila 'Maaf' tak harus diminta
Terungkapkan tanpa harus terpaksa
Menyatukan hati atas pemikiran yang
berbeda
Menjadikan satu kata menjadi lebih
bermakna
Maaf !
Jika semuanya terjadi tak selalu
sama
Dan maaf ! Jika semuanya terjadi karena
berbeda
Bukan kesalahan atau pula yang
tersalahkan,
Namun ucapan, pemahaman, perbuatan
terkadang tak selalu sama
Gengsi ! Sampai kapan kata itu tertanam
dalam hati
Bila harus terjadi jarak tanpa adanya
pengertian
Mengganggu pemahaman
Penghambat senyuman tulus atas masing-
masing insan.

Saturday, June 6, 2015

Between Seasonal Business Blessing and Worship Shit Seasonal

By Ustadz Dr Arifin Baderi

Introduction:

Thank God, and prayers in regards hopefully continually bestowed upon Prophet Muhammad, his family and friends. Almighty Allah Almighty who has created the world with all the change of time and season. How difficult your life when the world was created only one color and appearance, no night, no lunch, no drought and no rain season.

"Say:" Explain to me, if God made you the night continuous until the Day of Resurrection, who is a god beside Allah who will bring light rays to you? So, do you not hear? "Say:" Explain to me, if God made you that day continuous until the Day of Judgment, what god other than God will bring you the night that ye may rest therein? Will ye not then see? "[Al-Qasas 28: 71-72]

Therefore, grateful and take advantage of any changes that occur. Believe me, that any change must bring blessing and benefit to you, either in the world or in the hereafter. And be as the most fortunate people in every situation, without being disturbed at all your interests.

No wonder if many of your brothers who see any changes in time and season as new opportunities for profit. Not only material gain, but also benefit the hereafter. Do not believe? Watch for brother-brother bustle this time, they are busy preparing, not only for fasting in the holy month alone, but also with various types of commercial and knick-perniknya.

Business blessing in Ramadan.

On this holy month, various business opportunities and wealth coffers wide open to you. Various seasonal business opportunity that is promising, appropriately utilized. How many commercial commodity that is only sold in the holy month of Ramadan. How difficult you find these items in another month, let alone market.

Palm fruit, for example, how large a market share of dates in this month. Each house Muslims must require the fruit of this one. They realize that the palm fruit, especially fresh or called by Ruthab is the most important foods to be consumed when fasting. Thus the prophet first shallahu 'alaihi wa sallam when breaking the fast. When he has Ruthab, then he started to open his fast with him. If do not have it, then he consume dates, and if they do not have it, so he started with some tengguk menengguk drinking water.

Well, of course, selling dates in this month certainly not as hard on the outside of the month of fasting. And of course the advantage that you can-even sweet fruit. Among business commodity Ramadan season is takjil dish. If you are good at making cakes, compote, various fruit ice, also would not hurt if the fresh tasting dish takjil business.

Muslim clothing and paraphernalia of worship in the holy month even this did not want to miss. The spirit of the Muslims to increase his worship, have a direct impact on the demand for these goods. As if there has been one common agreement that this holy month, every Muslim should be wearing koko or often called taqwa shirt, shirt, robes, prayer mats, gloves and a new cap.

Business blessing in this holy month does not just stop with the end of the fasting month of Ramadan. Your excitement with the arrival of Eid appropriate for you to accomplish with nicks gain abundant. Moreover, Eid is always synonymous with new clothes and a variety of dishes and special banquet.

Brother! Berlakulah careful and precise in viewing opportunities. Map current market needs and recognize sources widths needs a good quality, and low cost. Abundant advantage of seasonal business in the month of Ramadan and Eid days must be yours. Moreover, if you are able to build their own distribution network, you certainly become the new Muslim skipper. Pahala worship flows, and profits flooded.

Unfortunately Worship Seasonal

Brother! Let me ask: Since when and until when did you become a servant of God? Have you ever lost or removing status as a servant of God, even for a moment?

The moon is full blessing and grace, mosques and mosque-mosque crowded with worshipers of God who devoted deeds to Allah Ta'ala. There is with humility 'prayers, anyone reading the word of the divine, and some are busy with prayer readings and prayers. Nuance divine worship and so thick envelop every joints of people's lives. These are all direct bias of radiant faith and piety of Muslims who are growing and developing.

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللّهِ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللّهَ فَعَسَى أُوْلَـئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ

"The prosperity of the mosques of Allah only those who believe in Allah and the Last Day, and still establish the prayer and pay zakat and not afraid (to anyone) besides Allah, so they're the ones who are expected to include among those who guided. "(Surah At-Tauba 18)

However, you try to dive into the ocean for a moment of your memory about a few days ago. Mosques enlivened only by priests, muezzins and a few pilgrims. And if you look further, most of them are people who have elderly. But shopping centers especially entertainment venues packed berjubelan by the visitors. Young and old, son daughter, all enthusiastically follow each event held.


Did you know why all of this happen? To find the answer, please you ponder the Prophet shallahu 'alaihi wa sallam follows:


(إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍ يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ) رواه البخاري ومسلم والترمذي واللفظ له

'' If the beginning of the month of Ramadan has arrived, the devil and genies that ungodly shackled. The doors of hell are closed and none opened. The gates of Paradise are opened and none were closed. And there caller who said: '' O seeker goodness hurry! O seeker badness stop ..! And on every night of God freed most of his servant from the Fire '' (Narrated by Al Bukhkari, Muslim, Tirmidhi and this is a history text At Tirmidhi.)

Apparently, as long as we are in shackles and shadows temptation of Satan. Not surprising when it comes time shackled demon, worship feels light, we can feel the spirit of peace alive under divine grace.

However, there is no doubt also that sometimes we are also tempted to sully themselves by disobedience. Brother! When the devil in the month of Ramadan has dibelanggu and the gates of Hell are closed, but you still called to commit adultery, then who tempt yourself?

Meditate! Lest during this vicious act only as a mere complement to any charity of your disobedience. Did you get a lesson from the recognition of Joseph 'peace be upon him the following:

"And I do not cleanse myself of a mistake, because the real passion was always invited to the ugliness, except for those received mercy from (Allah) my Lord. Surely my Lord is Forgiving, Merciful. "(Surah Yusuf 53)

Brother! The Messenger shallahu 'alaihi wa sallam and the previous generation made history with golden letters in the month of Ramadan. The victory in the battle of Badr, Fathu Makkah, Al Qadisiyyah, Al Hitthin and others. Thus, because they are free from the shadows of demons in this holy month, they managed to create and record mega achievement. How about yourself in this holy month? Why laziness, and weakness in the holy month is even doubled in yourself? I bet you do not include the shackled in this holy month?

Brother! I am sure you agree with me, that the month of Ramadan is not the only opportunity to worship God. Ramadan is only a small part of the opportunities that God has given us to draw closer to Him. I believe, your motto is: "As long as life is still contained in the body, we still worship God."

"And Worship your Lord to come to a conviction." (Surah Al Hir 99)

Salim bin Abdullah bin Umar somebody making anhu asserts that the definition of "conviction" is dying alias death. History Al Bukhari:

Your status as a servant of God boundless other than death. Why not? Had not life still contained entity, you continue to wallow in the mercy and pleasure of God?

Eligible for those who believe in Allah to restrict your status as a servant of God with time, or place ?. Moreover, restricting it to state, so you are diligent in worship in the time field and become lazy when it was in distress.

"And of mankind there are those who worship God are on the edge, so if he gets a favor, then he becomes peaceful, therefore, but when he struck a disaster, immediately he turned back. She be unfortunate in the world and the hereafter. That is a real loss. "(Surah Al-Hajj 11)

Cover:

Life's ups and downs and the changes that occur normally result in changes in the needs and tastes of mankind. No wonder and even naturally take advantage of these changes in order to be profitable in your commercial.

However, unnatural and unworthy if changes are certainly profitable for you this would make you change the position and status in the presence of Allah Ta'ala. Happy fasting month of Ramadan and enjoy the feel of divine grace in every facet of your life. Allaah a'alam bisshawab

Friday, June 5, 2015

Polisi yang Baik Hati

Helen .. seorang perempuan kulit hitam di Alabama tertangkap basah mencuri dari sebuah supermarket . Denis ... Polisi yang dipanggil untuk menahannya menemukan bahwa yang dicuri Helen hanyalah 5 butir telur ... ia tidak jadi menangkapnya ... " aku mencuri ini sebab aku dan anak2 ku 2 hari ini belum makan " ratap Helen yang membuat hati Denis teriris .... Polisi itu lalu mengantarnya pulang kerumah setelah membelikan untuknya sekeranjang telur ... keesokan harinya , Denis dan rekan2 nya sesama polisi datang ke rumah Helen dengan 2 mobil penuh makanan dan keperluan sehari2 .... " engkau tidak perlu melakukan ini " kata Helen haru seraa memeluk polisi itu .... Denis berkata : " kadangkala kebutuhan kita pada KEMANUSIAAN lebih besar daripada kebutuhan kita pada hukum "

Kalo di Indonesia jangankan peduli akan hukum.. yang dipeduliin cuma harta untuk memenuhi masing - masing individu. Walaupun beberapa ada yang sudah sadar.. tapi itu semua tidak cukup, jadi mari kita berdoa agar seluruh masyarakat Indonesia bisa melakukan hal - hal baik semacam ini, tapi jangan hanya dengan berdoa saja, kalian juga harus berusaha untuk berubah dan mau berbaur untuk saling menyarankan. ������
Rubahlah Pemikiran yg buruk dari orang lain Dan Berusahalah Untuk Lebih baik lagi...

Sebuah Catatan Kecil

.

© 2017 www.ruangpuisi.my.id

Jika memiliki pertanyaan silakan kirim email ke saya
Email: developers.achmad@gmail.com
Hotline: +628 1518 44488; Jln.Griya Wartawan Pancawarga 41: 13410.